Jumat, 11 Juli 2014

Tips Penting Untuk Rumah

Setelah lelah beraktivitas, rasanya rumah menjadi tempat yang paling tepat untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga. "Rumah adalah tempat bermukim, beristirahat dan bersantai. Maka sangat penting untuk menjaga kebersihan rumah sehingga terhindar dari bakteri dan penyakit. Dengan menjaga kebersihan rumah, maka keluarga akan menjadi sehat," tukas Alfia Wardah, Division Head Home Care Division Consumer and Office Business PT 3M Indonesia, dalam siaran persnya mengenai kampanye "Rumah Bersih Terawat, Keluargaku Sehat". Rumah Minimalis

Rumah sebenarnya sangat mudah berubah menjadi sarang penyakit. Untuk menciptakan suasana rumah yang nyaman dan sehat, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah komponen penataan rumah. Kuman dan bakteri gemar menghuni tempat-tempat yang kotor dan lembab. "Maka kualitas pencahayaan, ventilasi udara, dan pengaturan limbah harus diperhatikan," tambah dr Nurrahmiati, MKM, pakar kesehatan masyarakat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menjaga kebersihan rumah pun bukan hanya menjadi tugas ibu, melainkan juga tugas seluruh anggota keluarga.

Penataan rumah akan sangat berpengaruh pada kemudahan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rumah. Semakin banyak ventilasi dan pencahayaan yang masuk ke dalam rumah, maka perabotan dan permukaan rumah akan semakin mudah dibersihkan karena debu dan kotoran tidak akan menempel dan bertahan lama pada permukaannya.

Pada dasarnya, seluruh bagian rumah juga rentan terkontaminasi kuman. Hanya saja, ada tiga area di dalam rumah yang memiliki tingkat kontaminasi bakteri yang lebih tinggi dibandingkan bagian rumah lainnya.

1. Dapur Dapur merupakan area rumah yang dinilai paling kotor karena berpotensi menyimpan jutaan bakteri. Di dalam dapur tersimpan bahan-bahan makanan kering dan basah, dan juga sampah. Bahan makanan mentah yang akan diolah seperti daging mentah, umumnya membawa bakteri E.coli dan Salmonela sp sehingga ada kemungkinan bakteri ini menempel pada alat masak.

Bak pencuci piring juga mengandung bakteri yang tak kalah banyaknya. Menurut Hygiene Council (website yang berisi kumpulan jurnal kesehatan), bak cuci piring juga merupakan sumber kontaminasi bakteri yang jumlahnya bisa 100.000 kali lebih banyak daripada bakteri di kamar mandi.

2. Kamar mandi Setidaknya ada lima titik di kamar mandi yang rawan terkontaminasi bakteri, yaitu keran wastafel, gagang lemari di kamar mandi, gagang pintu, keran toilet, dan area untuk mandi. Namun, pada umumnya pengguna kamar mandi kurang menyadari bahwa toilet yang tidak terawat bisa menjadi sarang penyakit. Umumnya ketidaksadaran ini disebabkan karena penampakan fisik kamar mandi yang terlihat masih bersih. Sekalipun terlihat bersih, sebenarnya bakteri yang bersarang masih tetap menempel.

3. Ruang keluarga Ruang tengah yang sering difungsikan sebagai ruang keluarga juga berpotensi menjadi tempat bersarangnya bakteri. Dari seluruh lokasi ruangan, yang paling banyak terkontaminasi kuman adalah gagang telepon, remote televisi, dan sakelar lampu. Hampir semua orang bisa berada di ruangan ini, dan juga menyentuh semua peralatan. Kemungkinan besar, peralatan ini mengandung bakteri yang terbawa dan berpindah melalui tangan si pemegang.

Menjaga kebersihan hunian memang menjadi suatu hal yang cukup penting tanpa kita sadari. Kebersihan hunian seringkali banyak orang ataupun penghuni hunian kesampingkan dan tidak terperhatikan, padahal tanpa kita sadari kebersihan hunian merupakan suatu hal yang sangat penting dan mempengaruhi kesehatan hunian dan kesehatan penghuni hunian. Dengan rumah bersih, otomatis kesehatan penghuninya pun akan teraga dengan baik. Berikut ini beberpa tips dalam menaga kesehatan hunian. Warna Cat

Tidak Merokok, Untuk sebagian orang , asap rokok memang sesuatu tyang sangat mengganggu, selain dapat mencemarkan udara dalam hunian, asap rokok juga dapat menempel di perabotan hunian sehingga menghasilkan aroma tidak sedap. Asap rokok dapat dengan mudah melekat di sofa atau karpet. Jika ada anggota keluarga yang merokok, sarankan untuk merokok di luar hunian, seperti di teras atau balkon. Biasakan untuk mencuci karpet dan sofa secara rutin.

Basmi kutu dan serangga, Menjaga kebersihan hunian dari kutu juga merupakan hal yang penting. Kutu yang bersarang di bantal atau kasur dapat membahayakan bagi kesehatan, terlebih jika terhirup oleh hidung. Jemur kasur dan bantal secara rutin agar kutu busuk menyingkir, serta cucilah peralatan berbahan linen dengan air hangat setiap satu minggu sekali.

Kurangi penggunaan bahan kimia, Banyak yang tidak menyadari bahayanya menggunakan bahan-bahan mengandung bahan kimia. Menggunakan alat-alat hunian tangga yang mengandung bahan kimia juga dapat berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya ialah spray yang mengandung aerosol. Mengurangi penggunaan alat-alat yang mengandung bahan kimia juga menjadi salah satu cara dalam melestarikan lingkungan.

Jaga kesehatan hewan peliharaan, Sebagian orang memang suka memelihara hewan di dalam hunian, menjaga kebersihan hewan peliharaan merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan hunian. Bulu-bulu hewan peliharaan dapat berbahaya bagi penghuni hunian yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma. Rajin-rajinlah menjaga kesehatan hewan, termasuk menggunakan kosmetik hewan yang dapat mengurangi kerontokan bulu.

Buka jendela, Menjaga kebersihan dan kesehatan hunian memang sangat penting, sirkulasi udara merupakan salah satu hal yang penting dalam kesehatan dan kebersihan hunian. Membuka jendela di pagi hari dapat membantu kelancaran pertukaran udara di dalam hunian. Udara kotor di dalam hunian berganti dengan udara sejuk dan bersih, terutama di pagi hari. Rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik tentu saja membuat masyarakat sedikit kalang kabut. Karena dengan demikian, kenaikan tarif tersebut membuat Anda menjadi merasa dibatasi untuk menggunakan perangkat elektronik yang dimiliki. Warna Cat Rumah

Tentu tidak mau kebobolan bukan, untungnya saat ini telah ada begitu juga banyak arsitek merancang rumah yang berkonsep pencahayaan langsung dari luar rumah, konsep ini ternyata tak hanya baik untuk kesehatan, juga sangat baik untuk kantong Anda. Jiak kemudian timbul niatan untuk membangun rumah ramah hemat energi. ada beberapa kiat yang patut diketahui. Berikut ulasan singkatnya.

Pertama, jangan memilih untuk membangun rumah di pemukiman padat. Karena hunian Anda akan kesulitan untuk memperoleh cahaya. Bila perlu, pilih lah letak rumah yang kondisi tanahnya menghadap arah matahari. Kemudian, rumah yang dibangun harus mempunyai jendela sebagai sirkulasi udara dan cahaya matahari kedalam rumah, karena itu baik buat kesehatan dan juga sirkulasi udara yang keluar masuk. Hal itu membuat ruangan tidak pengap karena sirkulasi udara berjalan dengan baik.

Lalu, gunakan atap yang mampu ditembus cahaya. Seperti dari kaca atau plastik, dengan demikian cahaya dapat tembus kedalam rumah dan penghuninya pun bisa menghemat pengeluaran di sektor energi. Begitu juga setiap ruang kamar tidur ataupun ruang dapur, karena pencahayaan diruang tersebut amat penting, buat sirkulasi udara yang berganti setiap harinya dan juga hemat dari pengunanan listrik dari pemakaian AC juga. Buatlah bangunan dengan ruangan yang tidak memiliki banyak sekat, ruangan yang ada mampu di jangkau cahaya. Cat Rumah Minimalis

Dampak perubahan iklim memang sangat beragam, salah satunya ialah kesehatan. Kesehatan memang menjadi suatu hal yang sangat penting, namun kita pun dihadapkan oleh permasalahan yang cukup besar yaitu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan ini sangatlah berpengaruh sekali kepada keberlangsungan kehidupan dibumi dan otomatis mempengaruhi kesehatan manusia.

Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan sendiri disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab seperti penebangan pohon ilegal atau pembuangan limbah hunian tangga juga limbah pabrik yang sembarangan. Hal ini semua menjadi permasalahan kita bersama. Hunian kini menjadi salah satu tempat dimulainya mengurangi dampak perubahan iklim, salah satunya dengan hunian berwawasan lingkungan atau dengan rumah hijau.

Berhasil atau tidaknya program bangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah ditentukan oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya individu masyarakat yang menerapkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari. Penerapan bangunan berkelanjutan adalah belajar melestarikan kearifan lokal dan budaya leluhur.

Penerapan konsep bangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan sebetulnya mudah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara becermin pada nenek moyang yang bisa menerapkan dengan konsep sederhana. Indonesia sebagai negara yang memiliki kearifan lokal telah mengadopsi paradigma dan pendekatan green building sejak masa lampau. Tanpa sadar, kita sudah memiliki apa yang kita disebut sekarang sebagai bangunan yang respon terhadap iklim,

namun standarisasi baru ada saat ini. Jika berbicara mengenai green building, maka hal itu tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya kesehatan. Green building merupakan cara untuk membangun kesadaran pentingnya bangunan hijau sehingga pada akhirnya sebagai jaminan kesehatan bagi pemiliknya. Jadi sebenarnya yang diinginkan konsumen adalah hidup sehat.

Green building sendiri bertujuannya untuk kesehatan kita dan tentunya untuk generasi masa depan. Kalau sehat, kita bisa bekerja, sehingga memiliki economic value. Ada 6 aspek penting yang harus diterapkan untuk mewujudkan konsep green ini. Tentunya, tidak hanya terbatas sebagai tanggung jawab pihak perusahaan dan pengembang, namun, juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat dalam merencanakan pembangunan tempat tinggalnya.

Enam aspek yang diterapkan baik di bangunan perkantoran atau hunian itu meliputi penataan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, penghematan dan diversifikasi sumber daya energi, konservasi sumber daya air untuk menjamin keberlanjutan penyediaan air bersih, pemilihan material yang memiliki daur hidup ramah lingkungan, peningkatan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang yang sehat dan nyaman, serta pengelolaan sistem bangunan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Warna Cat Rumah Minimalis

Hal-hal yang diperlukan dalam mewujudkan konsep ini yang terkadang sering terlupakan. Yang perlu dilakukan kontrol kinerja bangunan, operasional dan perawatan bangunan, efisiensi penggunaan sumber daya, kesehatan pengguna, produktivitas bangunan dan pengguna, kontrol limbah bangunan, dan penerapan perangkat penilaian. Konsep green building dapat mulai dilakukan dengan sikap dan perilaku sederhana, seperti mematikan lampu ketika tidak menggunakan dan perilaku sederhana lainnya. Kuncinya adalah kepedulian. Green building tidak bicara hanya struktur yang bagus atau mewah saja, tetapi jika kita bisa menggunakan energi sebaik mungkin, itulah yang dimaksud green.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.