Apartemen berukuran kecil biasanya berbentuk seperti kotak, kaku, dan membosankan. Memasukkan furnitur dengan desain melengkung akan membuat interior apartemen Anda lebih menarik. Konsultan ruang berukuran kecil HCTV, Libby Langdon, menyarankan Anda untuk memilih meja-meja bundar, kursi melengkung, dan karpet bercorak lingkaran atau pegas. Dalam sumber yang sama, Landon menyatakan bahwa trik ini seringkali digunakan dalam acara Small Space, Big Style. Hal ini tidak mengherankan karena interior memang tampak lebih menarik. Selanjutnya, hias interior apartemen Anda dengan karpet. Karpet memiliki banyak fungsi. Jika diletakkan dalam ruangan berkonsep terbuka (open space), karpet bisa menjadi pembagi ruangan yang efektif. Sementara iyu, karpet berwarna cerah pun bisa membuat ruangan bernuansa lebih terang.
"Karpet yang terang bisa membuka ruang Anda dan membuatnya terasa lebih besar," ujar Langdon. Kenyamanan tidak hanya datang dari furnitur dan karpet yang hangat di sela-sela jemari kaki Anda. Rasa nyaman juga bisa timbul jika tampilan apartemen tampak utuh. Karena itu, segera singkirkan gorden standar dengan gorden panjang yang tampak ringan, dan mudah tertiup angin. Pastikan gorden ini digantung tinggi. Hal ini memberikan kesan plafon apartemen Anda lebih tinggi dari sebenarnya.
Jangan takut juga menyediakan lapisan-lapisan di dalam rumah Anda. Sebagai contoh, hias tempat tidur dengan seprai, selimut, bed cover, dan tumpukan bantal. Semakin banyak bahan yang tampak empuk, semakin ruangan Anda tampak penuh udara (airy) dan mewah.
Namun, bila furnitur berukuran kecil terasa tidak nyaman bagi Anda, cobalah memilih furnitur tembus pandang. Anda bisa menggunakan satu set meja dan kursi makan tembus pandang yang membuat ruang makan Anda terasa lebih luas, lebih lega. Cobalah menggunakan furnitur yang memiliki beberapa kegunaan. Anda juga bisa menggunakan furnitur yang bisa "disembunyikan" agar ruangan terasa lebih luas ketika perabot tersebut sedang tidak digunakan.
Selain furnitur, perhatikan juga ruang untuk menyimpan barang-barang keperluan Anda. Manfaatkan dinding, ceruk, dan bagian lain yang "terbuang" di apartemen Anda sebagai ruang penyimpanan. Terakhir, pastikan interior apartemen Anda penuh cahaya. Maksimalkan sinar matahari, tunjang dengan lampu artifisial, dan pilih warna-warna terang untuk mengisi apartemen Anda. Contoh Rumah Minimalis 1 Lantai
IBARAT peribahasa ada gula ada semut. Mungkin begitulah manisnya bisnis properti di Balikpapan. Beruntunglah, karena beberapa daerah lain di Indonesia masih ada pengembang yang terkendala sejumlah hal, seperti perizinan, pertanahan, perbankan, perpajakan, serta ketersediaan listrik PLN. Yang diketahui, dalam jumlah belasan developer mayoritas dari luar Kaltim menancapkan kuku tajamnya di bumi Kota Minyak ini, baik mereka yang fokus pada pengembangan real estate mewah, maupun penciptaan kawasan bisnis terpadu.
Dan, kue apartemen dalam kacamata perusahaan properti sebuah prospek yang menjanjikan. Sementara di kota besar sebut saja kawasan Ibu Kota Jakarta, mulai jenuh, khususnya untuk pasar hunian menengah ke atas. Pengembang gede pun mulai ekspansi ke daerah. Ada persepsi konsumen bahwa sektor properti masih menjadi instrumen primadona untuk berinvestasi, menjadi napas penguat para investor. Ada need market yang perlu dijemput.
Karenanya, upaya untuk merebut pangsa pasar tersebut perang kualitas pun tak terhindarkan. Bukan saja soal harga, tapi daya pikat dan diferensiasi produk dalam ragam keunggulan konseptual juga mengemuka. Masing-masing pun berolah strategi lewat cara yang berbeda. Secara kasat mata, apartemen yang berada di kawasan bisnis terpadu bisa jadi lebih menarik dibanding tower apartemen yang sekadar menjual fasilitas standar dan konsep city view atau sea view.
Semisal tiga developer yang menyodor konsep mixed use development, yakni Agung Podomoro Land (APL) dengan Borneo Bay Residence, Wulandari Bangun Laksana (WBL) dengan Pentapolis-nya, dan Salim Group dengan Balikpapan City Center. Selain berlokasi di tengah kota, pengembang kelas kakap ini menawarkan hunian apartemen yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, hotel, perkantoran, dan entertainment. Yang notabene memudahkan penghuni apartemen dalam sejumlah urusan keperluan. Rumah Minimalis 1 Lantai
Borneo Residence misalnya, mempromosikan dengan sub tajuk water front city pertama di Kaltim. Apartemen di kawasan terpadu dengan keunggulan pemandangan lepas pantai ini diharapkan sudah bisa serah terima dengan customer pada 2017. Seperti diberitakan, 50 persen apartemen telah terjual dari 1.110 unit yang direncanakan.
Tujuh bangunan tinggi dua di antaranya apartemen Kartanegara Mansion dan Marthadipura Mansion-- yang dibangun APL akan menyatu dengan branded mall, hotel berbintang, dan nature park. Sebagai pelengkap satu tower diperuntukan sentral kuliner bernama Gourmet Tower yang sudah selesai dibangun.
Kawasan superblock baru yang digadang-gadang jadi little Hawaii ini nantinya menyatu dengan dua pusat perbelanjaan existing, yaitu Balikpapan Trade Mal dan Plaza Balikpapan. Tahun lalu APL mematok apartemen terendah seharga Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. APL yang mulai merambah bisnis pendidikan ini juga menawarkan The Infinity, apartemen eksklusif terbatas 28 unit yang letaknya di lantai 11. Harganya dibanderol mulai Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar.
Sedangkan apartemen Pentapolis di Balikpapan Superblock berada di atas Pentacity Mal yang letaknya masih di kawasan E-Walk Balikpapan Superblock (BSB). Pusat perbelanjaan lifestyle center seluas 68 ribu meter persegi ini ditargetkan Oktober 2014 sudah bisa beroperasi. Selain Pentapolis nantinya akan berdiri tower Neopolis, Acropolis, dan Astara Condotel.
Sementara Balikpapan City Center Residence di Jalan A Yani juga bakal berdiri di kawasan terkoneksi dengan Balikpapan Super Mal. Harga apartemen yang dipasarkan dimulai Rp 400 jutaan. Kisaran harga awal menyentuh angka empat ratus jutaan ini justru tidak terjadi pada Jardin 8 Resort Residences di Jalan Marsma R Iswahyudi Sepinggan Raya.
Apartemen premium fasilitas bintang lima besutan Gemilang Sukses Sejati ini malah mengawali dengan harga Rp 500 jutaan. Dengan sentuhan desain estetika motif etnik Kalimantan, apartemen premium Jardin 8 Resort paling tinggi dibanderol Rp 2 miliar. Kabarnya, sebelum penutupan 2014 pembangunan fisik segera dimulai.
Lain lagi dengan Paradiso Residence di Balikpapan Timur garapan Cowel Development. Harga awal dipatok malah lebih kompetitif, yakni Rp 200 juta. Tentu soal harga apartemen kembali pada type yang ditawarkan, meliputi perhitungan luas ruangan, jumlah kamar, fasilitas (fully furnished), dan lain-lain. Termasuk keberadaan letak wilayah apartemen.
Para pengembang apartemen ini agresif memasarkan produknya dengan klasterisasi harga. Mereka pun jorjoran mengampanyekan karya unggulannya lewat sejumlah promo toll, seperti iklan luar ruang (baliho), media elektronik dan media cetak. Tim pemasar lalu tangkas menawarkan dalam berbagai cara demi meyakinkan calon konsumen.
Tapi gak mudah menjual properti seperti apartemen, perlu strategi jitu, ujar salah seorang rekan marketing di developer terkemuka. Tak jarang ketika memprospek apartemen kepada calon konsumen ternyata yang bersangkutan sudah lebih dulu memiliki unit di tempat lain.
Barangkali tak berlebihan bila disebut persaingan pasar properti ini cukup sengit. Bahkan, salah satu developer di Balikpapan mematok target omzet kepada setiap salesnya per bulan Rp 2 miliar. Kalau dalam tiga bulan gak capai target maka kita digradasi, ujarnya. Ia mengaku menerima gaji standar UMK dengan fee 2 persen pada setiap penjualan unit.
Ada yang menyebut bisnis properti ini juga terpengaruh sejak ada kebijakan Bank Indonesia mengenai pembatasan Loan to Value (LTV). Kebijakan yang menyulitkan penyerapan properti karena daya beli konsumen menjadi rendah. Secara umum menurut analisis Indonesia Property Watch, pasar perumahan di kuartal 1 tahun 2014 menurun sampai 49 persen dengan angka Rp 2,35 triliun. Penurunan terbesar diperkirakan terjadi di segmen atas untuk properti di atas Rp 2 miliar. Rumah Minimalis
Namun berbagai pihak mengakui kecenderungan setiap Ramadan penjualan properti secara nasional memang anjlok. Setidaknya menurut Direktur Indonesia Eksekutif Property Watch (IPW) Ali Tranghada, penurunan itu mencapai 25 hingga 30 persen. Bahkan tahun ini penurunannya bisa lebih karena bertepatan dengan pemilihan presiden, ujarnya.
Namun kondisi itu tak serta-merta terjadi di Balikpapan. Serapan pasar properti di Balikpapan stabil saja, sedangkan permintaan perumahan tetap tinggi, jawab Andi Sangkuru, Ketua REI (Real Estat Indonesia) Komisariat Balikpapan via SMS, kemarin. Nilai tukar rupiah yang fluktuatif atas dolar AS juga berpengaruh terhadap iklim bisnis secara nasional, termasuk ranah properti.
Ada kondisi umum yang membuat pelaku ekonomi harus mengambil sikap wait and see. Seperti pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif, kemudian Ramadan, lalu Pemilihan Presiden RI, dan setelah itu penentuan kabinet mendatang. Pelaku ekonomi harus cermat melihat kondisi ini, kata Pandji P Djajanegara, Chief Commercial Banking & Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk ketika bertandang ke Gedung Biru Kaltim Post, Kamis lalu (3/7).
Dengan kondisi makro ekonomi Indonesia, developer pun dituntut kerja keras untuk kreatif membuka celah pasar. Sementara kebijakan hunian berimbang seperti diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Perumahan dan Permukiman, juga masih menjadi batu sandungan. Hunian berimbang itu mewajibkan kepada pengembang untuk membangun rumah dengan komposisi 1:2:3, yaitu membangun 1 rumah mewah, 2 rumah menengah, dan 3 rumah murah.
Lantas bagaimana developer Balikpapan menyikapi penerapan hunian berimbang itu? Menurut saya belum optimal. Support dari pemkot juga belum optimal, kata Andi Sangkuru yang juga Direktur Utama PT Rachmad Agung Sentosa, pengembang perumahan Sepinggan Pratama dan Permata Gading. REI sendiri memroyeksikan tahun ini pembangunan landed house tetap mendominasi dari pada vertical house. Perbandingan 60:40 persen. Sebagian besar apartemen digarap developer dari luar Kaltim, kata Andi. Gambar Rumah Minimalis
Yang pasti, bertumbuhnya investasi sektor properti di Balikpapan karena memang kota terbesar kedua di Kaltim ini dinilai pasar yang seksi, selain perolehan kemudahan birokrasi bagi investor untuk menancapkan tiang pancang bisnisnya. Sayangnya, revisi Perda Insentif bagi investor yang kelak menguntungkan keduabelah pihak belum juga diketok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.