Catatan terakhir jumlah pembangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Oktober 2016 berada di angka 415 ribu unit. Artinya, pasokan masih belum menyentuh setengah persen dari target yang ditetapkan per tahunnya.
Menyikapi hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) meminta para pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) untuk tetap solid.
http://www.contohrumah.com/harga-polycarbonate/
http://www.contohrumah.com/harga-kaca/
http://www.contohrumah.com/harga-glass-block/
“Bapak Menteri berpesan agar REI tetap kukuh membantu pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah. Karena jika tidak, bisa dipastikan pembangunan perumahan akan menjadi beban pemerintah,” Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, KementerianPUPR, Maurin Sitorus mengakui.
Tak hanya itu, ia juga berharap para pengembang selalu konsisten dalam membangun rumah bersubsidi yang berkualitas.
“Kami meminta pengembang yang tergabung baik dalam APERSI maupun REI untuk menghadirkan perumahan bagi MBR yang bermutu, dengan didukung fasilitas yang baik mulai dari sambungan listrik maupun kualitas airnya”, tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.