Maurin pun mengakui bahwa REI sebagai pelaku bisnis harus tetap menjaga keberlanjutan usahanya.
“Sebagai pelaku bisnis REI harus untung. Kalau tidak untung, keberlanjutan dari usaha REI akan terpengaruh dan apabila REI tidak melakukan usahanya, maka tidak akan terjadi penciptaan lapangan kerja serta pemasukan negara”, Maurin menjelaskan.
http://www.contohrumah.com/harga-tandon-air/
http://www.contohrumah.com/harga-batu-alam/
http://www.contohrumah.com/harga-water-heater/
Lebih jauh lagi, ia memberikan apresiasi kepada DPD REI Provinsi NTT yang telah membangun sebanyak 1500 unit rumah bagi MBR di Perumahan Sejahtera Land, Waitalu, Kupang, NTT.
Dirjen Pembiayaan Perumahan pun mengajak pengembang, pemerintah daerah (pemda), dan perbankan, untuk tetap bersinergi dalam membantu pemerintah menyukseskan Program Sejuta Rumah.
Maurin pun berharap anggaran untuk perumahan bersubsidi dapat meningkat dari tahun ke tahun.
“Anggaran FLPP tahun 2015 sebesar Rp5 Triliun, tahun 2016 Rp12,4 Triliun dan tahun 2017 Rp15,6 Triliun. Semoga 2018 mendatang dapat naik lagi dan DPR dapat membantu mewujudkannya”, pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.